7 Dosa Besar Beserta Iblisnya

7 Dosa Besar Beserta Iblisnya

Satan/Amon (Murka/Amarah)

Satan atau Amon adalah malaikat jatuh yang menjadi perwujudan dari murka dan amarah. Satan digambarkan sebagai sosok yang menyedihkan sekaligus menjijikan. Dia bertugas untuk memunculkan kemarahan yang memicu dosa lainnya kepada manusia. Contoh perbuatan yang muncul akibat pengaruh Satan adalah membunuh orang lain dan juga bunuh diri.

Asmodeus merupakan iblis yang mewakili nafsu dan bertugas memutar hasrat seksual manusia. Setiap manusia yang terjebak ke dalam godaan Asmodeus akan dihukum di neraka tingkat kedua untuk selamanya.

Asmodeus juga menjadi raja neraka yang memiliki bawahan sebanyak 72 pasukan setan. Dia seringkali digambarkan sebagai makhluk dengan tiga kepala. Kepala yang pertama menyerupai banteng, yang kedua menyerupai laki-laki dengan mahkota, dan yang ketiga menyerupai domba jantan. Dia juga mempunyai mulut yang mengeluarkan api dan ekor ular.

Di dalam kitab Tobit dikisahkan bahwa Asmodeus dulu jatuh cinta kepada wanita bernama Sarah. Demi memiliki Sarah, dia kemudian membunuh tujuh suami Sarah. Namun Asmodeus harus dikalahkan oleh suami kedelapan yang bernama Tobias.

Akibat peristiwa ini, Asmodeus lalu diangkat menjadi iblis saat dibuang ke neraka dan karena nafsunya Asmodeus menjadi perwakilan dari dosa nafsu.

Berikut ketujuh iblis yang menguasai ketujuh dosa besar, di antaranya:

Leviathan (Iri hati)

Leviathan merupakan wakil dari dosa iri hati dan sering digambarkan sebagai makhluk mengerikan berupa monster laut besar yang di mulutnya menyimpan pintu neraka (Hellmouth).

Leviathan memiliki tugas untuk menggoda laki-laki agar melakukan penghujatan. Selain itu, di neraka dia bertanggung jawab untuk menghukum manusia yang dikuasai perasaan iri dan cemburu dengan cara menelan mereka.

Gluttony atau Kerakusan

Sebagai dosa mematikan, kerakusan juga tidak jarang dilakukan dalam keseharian umat manusia. Kerakusan yang dimaksudkan di sini adalah makan dan minum secara berlebihan. Salah satu yang disoroti pada dosa kerakusan adalah kebiasaan mengkonsumsi minuman yang dapat memabukkan dalam hal ini adalah alkohol. Dosa kerakusan dianggap dapat memicu dosa-dosa lain serta perilaku merugikan yang lain.

Kemudian ada wrath atau murka yang juga termasuk dalam 7 deadly sins. Perilaku murka adalah perasaan benci maupun dendam yang kuat. Tidak jarang, murka diiringi dengan keinginan untuk melakukan pembalasan dendam. Berbeda dengan amarah yang masih melibatkan akal, lain halnya dengan murka. Murka termasuk dalam tujuh dosa mematikan karena dapat merugikan diri sendiri dan orang lain. Bahkan murka juga bisa memicu dosa-dosa yang lain.

Murka/Amarah (Wrath)

Murka atau amarah, dalam bahasa latin disebut dengan “Ira”. Dalam kondisi normal, marah adalah respon alami yang muncul saat melihat ketidakadilan. Namun, kemarahan dalam dosa besar lebih dari itu karena dapat menimbulkan perbuatan jahat.

Di dalam Katekismus disebutkan bahwa kemarahan sama dengan keinginan untuk melukai atau membunuh orang lain secara sengaja. Perasaan ini bisa muncul dari alasan yang egois, seperti kecemburuan atau yang lainnya.

Ketika seseorang dikuasai oleh amarah, dia akan kesulitan untuk menggunakan akal pikirannya, sehingga bisa dengan mudah melukai orang lain, baik melalui kata-kata maupun tindakan.

Maka dari itu, sebaiknya bangun sifat sabar dalam diri karena kesabaran merupakan lawan dari kemarahan. Selain itu, kita juga harus selalu melihat kehadiran Tuhan dalam diri sesama manusia.

Di sisi lain, coba perbanyak olahraga dan alihkan perasaan marah kepada hal-hal yang lebih positif. Misalnya ketika merasa marah, kamu bisa mendengarkan lagu atau berjalan kaki sambil mengontrol emosi.

Nafsu didefinisikan sebagai nafsu birahi yang berarti keinginan untuk merasakan kenikmatan seksual secara berlebihan. Oleh karena itu, hal-hal seperti sexual addiction, adultery, rape, fornication, perversion, bestiality, dan incest termasuk ke dalam nafsu birahi ini.

Padahal sebenarnya nafsu dengan seks merupakan hal yang berbeda. Seks adalah cara manusia untuk berkembang biak dan termasuk pemberian dari Tuhan kepada laki-laki dan perempuan yang terikat dalam suatu pernikahan.

Sedangkan nafsu merupakan keinginan untuk mendapatkan kenikmatan seks yang berlebih hingga tenggelam di dalamnya dan tidak mempercayai adanya kenikmatan yang bisa didapatkan dari hal lain.

Manusia yang dikuasai oleh nafsunya akan dipenuhi oleh pikiran kotor, kehilangan kebebasannya sendiri, tidak merasa damai dalam batin, sering merasa bersalah, sulit menerima diri sendiri, bahkan bisa jatuh ke dalam pergaulan bebas.

Agar terhindar dari jeratan hawa nafsu, kita harus menghindari hal-hal yang dapat merangsang seperti gambar dan film dewasa. Selain itu, perbanyak melakukan aktivitas yang positif seperti berolahraga, membaca buku, bersosialisasi dengan tetangga, atau yang lainnya.

Lucifer (Kesombongan)

Lucifer berasal dari bahasa Latin yang memiliki arti “Pembawa Cahaya” dan menjadi nama untuk Planet Venus atau Bintang Fajar. Lucifer menjadi penguasa neraka yang paling kuat sekaligus makhluk surgawi paling indah.

Dulunya Lucifer adalah malaikat agung, namun berkat kesombongannya dia merasa dapat memerintah surga sehingga menentang Tuhan. Akhirnya, Lucifer dibuang ke neraka lalu berubah menjadi iblis.

Sloth atau Kemalasan

Rangkaian 7 deadly sins terakhir adalah sloth atau kemalasan. Berdasarkan Katekismus Gereja Katolik yang telah dikeluarkan oleh Vatikan di tahun 1992 lalu, sloth atau kemalasan dapat diartikan sebagai kurangnya upaya dalam hal fisik maupun spiritual. Melalui perilaku ini manusia dapat mengalami kelemahan yang cenderung mengarah pada sikap putus asa hingga tergoda. Dosa kemalasan adalah perilaku yang disengaja dan mampu memberikan kerugian tersendiri bagi siapa saja yang melakukannya.

Nah, itulah tadi rangkuman informasi 7 deadly sins atau dosa mematikan yang wajib dijauhi oleh manusia. Semoga informasi ini bermanfaat, ya.

7 Dosa Besar – Dosa adalah tindakan menyimpang dari hukum dan kehendak Allah. Dalam Alkitab banyak sekali terminologi dosa, seperti dosa hati, dosa pikiran, dosa mulut, hingga dosa perbuatan. Anehnya, manusia seringkali melakukan dosa-dosa ini dalam kehidupan sehari-hari.

Para Bapa gereja pun mengklasifikasikan dosa dalam Alkitab ke dalam dua jenis, yaitu dosa ringan dan juga dosa mematikan. “The Seven Deadly Sins” atau 7 dosa besar yang mematikan merupakan konsep yang dipakai oleh gereja sejak dulu untuk mengajarkan tentang dosa kepada para jemaat. Nah, apa saja yang termasuk ke dalam The Seven Deadly Sins ini?

Sebenarnya, Alkitab tidak secara langsung menyebutkan tentang 7 dosa besar, akan tetapi konsep ini sudah dikenal sejak lama. Berawal dari abad keempat, ketika Evagrius Ponticus seorang biarawan Kristen menuliskan gagasan Delapan Pikiran Jahat yang terdiri dari kesombongan, nafsu, kemarahan, keserakahan, kesedihan, kemalasan, kerakusan dan kebanggaan.

Ponticus menulis gagasan tersebut hanya untuk para biarawan lain dan tidak untuk khalayak umum. Dalam tulisannya, dia menjelaskan bagaimana kedelapan pemikiran tersebut dapat mengganggu latihan spiritual mereka.

Selanjutnya, John Cassian salah satu murid Ponticus membawa ide dan gagasan ini ke gereja barat, di sinilah pemikiran Ponticus diterjemahkan dari bahasa Yunani ke bahasa Latin.

Pada abad keenam, gagasan Ponticus diatur kembali oleh St. Gregorius Agung yang nantinya menjadi Paus Gregorius I. Dalam prosesnya, gagasan tersebut diubah dengan menghilangkan sifat kemalasan dan menambahkan iri hati.

Dia juga menggambarkan kesombongan sebagai “penguasa” dari tujuh kejahatan lainnya. Pada abad ke-13, seorang teolog bernama Thomas Aquinas merevisi gagasan tersebut dalam Summa Theologica (Ringkasan Teologi).

Dalam daftarnya, Aquinas kembali memasukkan “kemalasan” dan menghapus “kesedihan”. Selain itu, dia juga menggambarkan sifat kesombongan secara terpisah serta menjadikannya sebagai penguasa tertinggi dari tujuh dosa besar manusia.

Akhirnya, lahirlah konsep tujuh dosa besar yang kita kenal sekarang ini yang terdiri dari Kesombongan, Ketamakan, Kemarahan atau Kemurkaan, Iri hati atau Kedengkian, Hawa Nafsu atau Percabulan, Kerakusan dan Kemalasan atau Kelambanan.

Pada dasarnya, tujuh dosa besar ini bukanlah dosa yang mematikan secara harfiah atau langsung membuat manusia yang melakukannya meninggal dunia. Namun ketujuh dosa tersebut bisa melahirkan dosa lain yang lebih serius dan berlawanan dengan “Seven Virtues of Catholicisme” atau Tujuh Kebaikan Katolik.

Seven Virtues of Catholicisme adalah ajaran Katolik lain yang terdiri dari Humility (kerendahan hati), Chastity (kesucian), Liberality (kemurahan hati), Temperance (kesederhanaan), Patience (kesabaran), Diligence (kerajinan), dan Kindness (kebaikan).

Misalnya begini, ketika Grameds dikuasai oleh ketamakan kamu bisa melakukan apa saja untuk memuaskan nafsu tersebut. Seperti mencuri bahkan membunuh demi mendapatkan apa yang kamu inginkan. Jadi ketamakan adalah penyebab utama kamu melakukan kejahatan lainnya.

Deadly Sins sebagai Dosa Besar Paling Menakutkan

Lantas apa sajakah 7 deadly sins sebagai rangkaian dosa mematikan? Mengutip dari buku 'The Seven Deadly Sins: A Companion' karya Ronnie S. Landau dan laman Britannica, 7 deadly sins terdiri dari tujuh dosa mematikan. Sederet dosa tersebut adalah pride atau kesombongan, greed atau keserakahan, lust atau hawa nafsu, envy atau iri hati, gluttony atau kerakusan, wrath atau murka, hingga sloth atau kemalasan. Berikut rangkuman mengenai tiap-tiap dosa:

Satan/Amon (Murka/Amarah)

Satan atau Amon adalah malaikat jatuh yang menjadi perwujudan dari murka dan amarah. Satan digambarkan sebagai sosok yang menyedihkan sekaligus menjijikan. Dia bertugas untuk memunculkan kemarahan yang memicu dosa lainnya kepada manusia. Contoh perbuatan yang muncul akibat pengaruh Satan adalah membunuh orang lain dan juga bunuh diri.

Asmodeus merupakan iblis yang mewakili nafsu dan bertugas memutar hasrat seksual manusia. Setiap manusia yang terjebak ke dalam godaan Asmodeus akan dihukum di neraka tingkat kedua untuk selamanya.

Asmodeus juga menjadi raja neraka yang memiliki bawahan sebanyak 72 pasukan setan. Dia seringkali digambarkan sebagai makhluk dengan tiga kepala. Kepala yang pertama menyerupai banteng, yang kedua menyerupai laki-laki dengan mahkota, dan yang ketiga menyerupai domba jantan. Dia juga mempunyai mulut yang mengeluarkan api dan ekor ular.

Di dalam kitab Tobit dikisahkan bahwa Asmodeus dulu jatuh cinta kepada wanita bernama Sarah. Demi memiliki Sarah, dia kemudian membunuh tujuh suami Sarah. Namun Asmodeus harus dikalahkan oleh suami kedelapan yang bernama Tobias.

Akibat peristiwa ini, Asmodeus lalu diangkat menjadi iblis saat dibuang ke neraka dan karena nafsunya Asmodeus menjadi perwakilan dari dosa nafsu.

Lucifer (Kesombongan)

Lucifer merupakan bahasa Latin dengan arti Pembawa Cahaya, Lucifer juga menjadi sebuah nama Planet Venus atau Bintang Fajar. Iblis tertinggi di neraka ini merupakan iblis terkuat yang ada. Dahulu Iblis ini merupakan malaikat Agung, Lucifer dengan kesombongan hingga menentang Tuhan membuatnya dibuang ke dalam neraka.

Iblis dengan gambaran ketamakan dari kekayaan dan keserakahan. Mammon akan menjadikan manusia sebagai budak. Manusia-manusia rakus akan uang, suka menipu, sering merugikan orang, pelit, serakahlah yang akan dijadikan budak oleh Mammon di neraka.

Iblis dengan penggambaran monster laut besar dan menyimpan pintu neraka di mulutnya ini merupakan iblis yang Mewakili iri hati. Iblis ini akan menggoda pria merupakan tugasnya agar melakukan penghujatan. Iblis ini bertanggung jawab untuk memberi hukuman kepada manusia yang iri hati dengan cara memakannya.